BBM (Blackberry Messenger) sekarang sudah menjadi kebutuhan bagi setiap orang. Entah untuk komunikasi dengan famili atau untuk urusan bisnis. Karena semakin mendesaknya kebutuhan akan BBM, banyak yang menginginkan mempunyai dua BB ID dalam satu handphone. Padahal sebenarnya satu akun BB ID hanya untuk satu handphone saja. 😖😖😖
Namun sekarang, teman - teman bisa menikmati memiliki 2 BB ID di handphone android. Eeeiiiiittttssss.... 😉 tapi perlu diingat, bahwa dua BBM ini bukan untuk satu akun saja. Namun 2 akun yang berbeda. Ditambah dengan tampilan yang transparan menjadikan teman - teman gak bosan lama - lama mantengin BBM. 😆😆😆 Tapi ini hanya support di android 4.0 keatas alias Jellybean ja yaaaa.... 😊😊😊
Link download : BBM ID TRANSPARAN
Rabu, 27 Januari 2016
8:48:00 PM
Unknown
No comments
BBM (Blackberry Messenger) sekarang sudah menjadi kebutuhan bagi setiap orang. Entah untuk komunikasi dengan famili atau untuk urusan bisnis. Karena semakin mendesaknya kebutuhan akan BBM, banyak yang menginginkan mempunyai dua BB ID dalam satu handphone. Padahal sebenarnya satu akun BB ID hanya untuk satu handphone saja. 😖😖😖
Namun sekarang, teman - teman bisa menikmati memiliki 2 BB ID di handphone android. Eeeiiiiittttssss.... 😉 tapi perlu diingat, bahwa dua BBM ini bukan untuk satu akun saja. Namun 2 akun yang berbeda. Ditambah dengan tampilan yang transparan menjadikan teman - teman gak bosan lama - lama mantengin BBM. 😆😆😆 Tapi ini hanya support di android 4.0 keatas alias Jellybean ja yaaaa.... 😊😊😊
Screenshoot :
Namun sekarang, teman - teman bisa menikmati memiliki 2 BB ID di handphone android. Eeeiiiiittttssss.... 😉 tapi perlu diingat, bahwa dua BBM ini bukan untuk satu akun saja. Namun 2 akun yang berbeda. Ditambah dengan tampilan yang transparan menjadikan teman - teman gak bosan lama - lama mantengin BBM. 😆😆😆 Tapi ini hanya support di android 4.0 keatas alias Jellybean ja yaaaa.... 😊😊😊
Screenshoot :
Oke.... Langsung aja download di bawah ini.
BBM ID TRANSPARAN
Rabu, 04 Juni 2014
1:52:00 PM
Unknown
do'a, munajat, sholawat lihusulil marom
1 comment
صَلَوَاتٌ لِحُصُوْلِ
الْمَرَامْ
Shalawat agar tercapai tujuan
اَللَٰـــــــــهُمَّ
صَــــــــــــلِّ وَسَــــــــلِّمْ عَلٰى ÷ مُحَمَّدْ وَحَصِّــــــــــــلْ بِهِ
لِلْمَـــــــــــرَامْ
Ya Allah! berilah rahmat dan salam kepada nabi Muhammad.
Dan dengan wasilahnya jadikanlah tujuan kami tercapai.
سَلاَمٌ عَلٰى مَنْ أَتٰــى ذَاالْمَقَامْ ÷ بِقَلْبٍ
سَلِـــــــــــيْمٍ وَجِدِّاحْتِــــــــــــــرَامْ
Kesejahteraan untuk orang yang datang ke maqom ini
dengan hati bersih dan memuliakan yang sungguh
فَطُوْبٰى لِمَـــنْ بِالْكِتَابِ اْلكَرِيْم ÷ تَعَلَّـــمَ
طُــــــــــــوْلَ الْحَيَــــــــــــــــــاةِ وَدَامْ
Bahagialah bagi orang yang mempelajari al-Quran yang
mulia selama hidupnya.
وَعَلَّـــــــمَهُ النَّــــاسَ مُـــــــــــــــــــــــــــدَّةَ
حِيْن ÷ وَفِـــــــيْ كُــــــــــــــــلِّ يَوْمٍ تَلاَ بِالدَّوَامْ
Lalu di suatu saat diajarkan kepada manusia dan mau
membacanya dengan kontinyu tiap hari.
وَأَمَّلَ مَعْـــــــــــنَاهُ حَيْثُ اهْتَدَى ÷ وَيَعْمَلُ
مَا اقْتَضَى كُلَّ اهْتِمَامْ
Dia mau meresapi artinya dan
mendapat petunjuk dari padanya. Dan
mau mengerjakannya dengan sungguh dan penuh perhatian.
كَذاَك َإِلَـــــــى مَوْتِـــــــهِ لَا يَــــــــــــــــزَالْ
÷ إِلَى قَــــــــــــــــبْرِهِ حَجَّ خَــــــــــــلْقٌ كِرَامْ
Sedemikian ini, dia lakukan sampai tutup usia,
akhirnya banyak orang–orang mulia pergi ke kuburannya.
وَفِى الْحَشْرِيُدْعَى بِغَيْرِحِسَــــــــابْ ÷
فَيَدْخُـــــــــــلُ جَنَّــــــــةَ رَبِّ اْلاَنَــــــــامْ
Di Mahsyar kelak, dia
akan dipanggil tanpa hisab untuk masuk ke surga.
وَفِيْهَــــا الرِّضَا مَعَهُ حُوْرٌ عِــــــيْن ÷
يَطُــــــوْفُ عَلَــــيْهِ أَحَبُّ اْلغُـــــــلَامْ
Di dalamnya, dia mendapatkan
kerelaan dari Allah, dan bidadari. Pemuda yang paling dicintai akan mengelilinginya
sebagai pelayan.
فَيَا رَبِّ نَـــــــوِّرْ بِهِ قَلْـبَـنَـــــــــــــــــــــــــا
÷ وَزَيِّنْ وَبَيِّضْ لَنَا فِى الْجِسَــــــــــــامْ
Wahai Tuhanku! Berilah cahaya
hati kami dengan al-Quran, hiasilah, dan putihkan badan – badan kami.
بِنُـــــــــــوْرِهِ أَتْـــــمِمْ لَنَـــــــا
نُوْرَنَـــــــــــــــــا ÷ وَسَهِّلْ بِهِ أَمْـــــــــــــــــرَناَ مَا يُضَــــــــامْ
Dengan cahaya al-Quran,
sempurnakanlah cahaya kami, permudahlah urusan kami yang membikin derita.
وَوَسِّعْ لَنـــــــــــــاَ رِزْقَنَـــــا طَــــــــــيِّـــــبًا
÷ حَلاَلاً وَبَارِكْــــــــهُ غَيْــــــــرَ انْقِصَامْ
Perluaslah rezeki kami yang baik
dan halal, berilah berkah tanpa dikurangi.
وَبَلِّغْ جَمــــــِيْـــــــــعَ مَقَــــــــــاصِـــــــــــــــدِنَا
÷ وَيَــسِّـــــــــرْ لَنَــــــــــا حَجَّ بَيْتِ الْحَرَامْ
Seluruh cita – cita kami bikinlah
tercapai, permudahlah kami untuk menunaikan haji ke baitul haram.
وَهَوِّنْ بِهِ سَكَرَاتِ الْمَمَــاتْ ÷ أَمِتْنَا بِخَــــــــــــــيْرٍ
وَحُــــــــــسْنِ الْخِــتَامْ
Permudahkan sakarat maut kami
karena Muhammad, matikan kami denga n
baik dan husnul khatimah.
وَحَمْدًاوَشُـــكْرًاعَلٰى كُلِّ حَالْ ÷ صَلاَةً
سَلاَمًابِــــأَزْكٰى السَّـــــــــلاَمْ
Aku selalu memuji dan bersyukur
setiap keadaan, begitu juga shalawat dan salam yang terbaik.
وَقَدْ نَظَّمَ الْبَـــــيْتَ عَبْدُ الإِلٰهْ ÷ عُمَرُ
ابْتِغَـــــــــاءَ الرِّضَـــــــــــا بِالتَّمَامْ
Kasidah–kasidah tersebut disusun
oleh hamba Allah, Umar, untuk mencari ridha-Nya dengan sempurna.
Sabtu, 31 Mei 2014
8:29:00 PM
Unknown
canda tawa, humor, lucu, pesantren
No comments
Mbah
Kyai Musta’an punya dua orang putri yang cantik – cantik. Banyak santri –
santri yang berharap bisa menjadi menantu kyainya. Nama keduanya adalah ning Rani dan adiknya, ning Dina. Di mata para santri, keduanya bagai bidadari. Wajahnya
yang manis, dipadu dengan caranya berjalan yang lemah gemulai membuat siapa
saja yang melihat ingin memiliki.
Suatu
ketika, ning Dina sakit. Dia yang biasanya lincah berlari kesana – kemari,
kini terbaring di atas tempat tidur. Sang kakak merasa sedih melihat kondisi
adiknya. Setiap hari, ning Rina selalu menemani sang adik yang terbaring lemah.
Sore
itu, mbah kyai Musta’an baru selesai mandi. Beliau menyempatkan diri masuk ke
kamar putrinya. Mbah kyai yang memang terkenal kocak mencoba melontarkan
pertanyaan, agar kedua putrinya tak selalu bersedih.
“Din!!!!”, panggil mbah kyai.
“Dalem bah”, jawab ning Dina lirih.
“Pe’ak tu apa?”,tanya mbah kyai.
“Pe’ak bah?”, tanya ning Dina bingung.
“Iya, katanya itu singkatan?”, kembali
mbah kyai bertanya.
“bukan bah, itu bukan singkatan”
bantah ning Dina.
“singkatan kok”, sahut mbah kyai tak
mau kalah.
“masak itu singkatan mbak?”, tanya
ning Dina pada kakaknya.
“bukan bah, itu bukan singkatan”, kata ning Rina meyakinkan
“ya sudah, pe’ak itu apa?”, kembali
mbah kyai bertanya.
“pe’ak ya pe’ak”, kata ning Dina. Dia nggak
berani menjelaskan. Saru kata orang jawa.
“nggak tau kan??”, tanya mbah kyai.
Kedua putrinya menggeleng hampir
bersamaan.
“eee... dasar, pe’ak lu...”, kata mbah
kyai sambil ngeloyor pergi.
Kedua putrinya hanya bisa melongo. Setelah
sadar, barulah mereka tertawa karena berhasil dikerjai oleh abahnya.
Kamis, 29 Mei 2014
12:22:00 PM
Unknown
i'rob, jurumiyyah, mengenal tanda - tanda i'rob, Nahwu
No comments
Setelah mengetahui jenis – jenis
i’rob, perlu juga membahas tentang tanda – tanda i’rob. Masing – masing i’rob
mempunyai tanda – tanda yang berbeda – beda.
I’rob Rafa’
لِلرَّفْعِ أَرْبَعُ عَلَامَاتٍ اَلضَّمَّةُ وَالْوَاوُ وَالْأَلِفُ وَالنُّوْنُ
I’rob rafa’
itu mempunyai 4 tanda, yaitu :
1) Dlommah
2) Wawu
3) Alif
4) Nun
Setiap kalimah, ketika rafa’ pasti menggunakan salah satu
dari 4 tanda tersebut. Dan setiap tanda
mempunyai tempat – tempat tersendiri yang akan dibahas di bawah ini.
1.
Dlommah
فَأَمَّاالضَّمَّةُ فَتَكُوْنُ عَلَامَةً لِلرَّفْعِ فِيْ أَرْبَعَةِ
مَوَاضِعَ فِي الْإِسْمِ الْمُفْرَدِ وَجَمْعِ التَّكْسِيْرِوَجَمْعِ الْمُؤَنَّثِ
السَّالِمِ وَالْفِعْلِ الْمُضَارِعِ الَّذِيْ لَمْ يَتَّصِلْ بِآَخِرِهِ شَيْئٌ
Kalimah – kalimah yang
ketika rafa’ ditandai dengan dlommah itu ada 4 :
1. Isim mufrod
(yang mempunyai makna satu)
وَهُوَ مَا لَيْسَ مُثَنًّى وَلَامَجْمُوْعًا وَلَامُلْحَقًا بِهِمَا
وَلَامِنَ الْأَسْمَاءِ الْخَمْسَةِ
Yaitu isim yang selain
tasniyyah, selain jama’, dan bukan mulhaq (diserupakan) dengan tasniyyah atau
jama’, juga bukan golongan asma’ khomsah.
Contoh : جَاءَ رَجُلٌ (satu oarang lelaki datang)
2. Jama’ taksir
(yang mempunyai arti banyak)
وَهُوَ مَا تَغَيَّرَ عَنْ بِنَاءِ مُفْرَدِهِ بِزِيَادَةٍ اَوْنَقْصٍ
اَوْتَبْدِيْلٍ
Yaitu isim yang mempunyai
arti banyak dan berubah dari bentuk bentuk mufrodnya (tunggal), dengan ditambah
huruf, atau dikurangi, atau diganti hurufnya.
Contoh : قَامَ رِجَالٌ (beberapa lelaki berdiri)
Keterangan :
Lafadz رِجَالٌ adalah jama’ taksir. Mufrodnya adalah رَجُلٌ yang berarti satu orang lelaki.
3. Jama’ Mu’annats
Salim (yang mempunyai arti perempuan banyak)
وَهُوَ مَا جُمِعَ بِأَلِفٍ وَتَاءٍ مَزِيْدَتَيْنِ
Yaitu isim yang mempunyai
arti wanita banyak, dan tandanya adalah dengan ditambah alif dan ta’.
Contoh : جَائَتِ الْمُسْلِمَاتُ (para wanita
muslimah datang)
Keterangan :
Lafadz الْمُسْلِمَاتُ adalah jama’ mu’annats salim.
Mufrodnya adalah اَلْمُسْلِمَةُ
yang berarti seorang wanita muslimah. Ta’ – nya اَلْمُسْلِمَةُ dibuang, lalu ditambahkan alif
dan ta’ alamat jama’.
4. Fi’il Mudlori’
yang huruf akhirnya tidak bertemu dengan alif tatsniyyah, wawu jama’, dan ya’
mu’annatsah mukhothobah.
Fi’il mudlori’ adalah
fi’il yang di awali huruf ya’, ta’, hamzah, atau nun yang zaidah
(tambahan).
Contoh : يَنْصُرُ , تَضْرِبُ , اَفْتَحُ , نُقَاتِلُ
2.
Wawu
وَاَمَّا الْوَاوُ فَتَكُوْنُ عَلَامَةً لِلرَّفْعِ فِي مَوْضِعَيْنِ
فِيْ جَمْعِ الْمُذَكَّرِ السَّالِمِ وَفِي الْأَسْمَآءِ الْخَمْسَةِ وَهِيَ
أَبُوْكَ وَأَخُوْكَ وَحَمُوْكَ وَفُوْكَ وَذُوْمَالٍ
Kalimah – kalimah yang ketika rafa’ dialamati dengan wawu ada 2 :
1) Jamak mudzakkar
salim
Jamak mudzakkar salim itu
ada 2 :
a) Haqiqi
وَهُوَ لَفْظٌ دَالٌّ عَلَى اَكْثَرَ مِنِ اثْنَيْنِ بِزِيَادَةٍ فِيْ
آَخِرِهِ صَالِحٍ لِلتَّجْرِيْدِ وَعَطْفِ مِثْلِهِ عَلَيْهِ
Yaitu lafadz yang
menunjukkan makna lebih dari dua dengan
mendapatkan tambahan pada akhirnya, dan patut untuk dipisah – pisah atau dibuat
‘athof – ‘athofan.
Contoh : جَاءَ الْمُسْلِمُوْنَ (orang –orang
muslim datang)
Sama dengan jika diucapkan
: جَاءَ الْمُسْلِمُ
الْمُسْلِمُ الْمُسْلِمُ (Seorang muslim, seorang muslim,
seorang muslim datang); atau jika dibuat athaf : جَاءَ الْمُسْلِمُ وَالْمُسْلِمُ وَالْمُسْلِمُ (telah datang
seorang muslim dan seorang muslim dan seorang muslim)
b) Majazi
وَهُوَ مَا جُمِعَ بِوَاوٍ وَنُوْنٍ فِيْ حَالَةِ الرَّفْعِ وَيَاءٍ
وَنُوْنٍ فِيْ حَالَتَيِ النَّصْبِ وَالْجَرِّ
Yaitu isim yang mempunyai
makna banyak, dengan ditambahkan wawu dan nun di akhirnya ketika rafa’, dan
ditambahkan ya’ dan nun pada akhirnya ketika nashob dan jer.
Contoh : قَامَ الْلأَهْلُوْنَ (para ahli
sudah berdiri)
Lafadz الْلأَهْلُوْن sebenarnya tidak bisa dibuat
jamak mudzakkar salim karena bukan nama. Maka lafdz الْلأَهْلُوْن ini termasuk mulhaq bi jam’il
mudzakkaris salim (disamakan dengan jamak mudzakkar salim).
2) Asma’ Khomsah
Yaitu lafadz أَبٌ, أَخٌ, حَمٌ, فُوْ, ذُوْ yang sudah
mudlof (di sandarkan) pada lafadz lain.
Contoh : قَامَ أَبُوْبَكْرٍ (Abu Bakar
sudah berdiri)
3.
Alif
وَاَمَّا الْأَلِفُ فَتَكُوْنُ عَلَامَةً لِلرَّفْعِ فِيْ تَثْنِيَّةِ
الْأَسْمَاءِ خَاصَّةً
Kalimah yang yang ketika
rafa’ dialamati dengan alif adalah :
1. Isim Tatsniyyah
Isim tatsniyyah dibagi
menjadi 2 :
1) Haqiqi
وَهُوَ لَفْظٌ دَالٌّ عَلَى اثْنَيْنِ بِزِيَادَةٍ فِيْ آخِرِهِ صَالِحٍ لِلتَّجْرِيْدِ وَعَطْفِ
مِثْلِهِ عَلَيْهِ
Yaitu isim yang
menunjukkan arti dua dengan mendapatkan tambahan alif nun dan ya’ nun pada
akhirnya, juga pantas di tajrid (dipisah – pisah) atau dibuat ‘athof –
‘athofan.
Contoh : جَاءَ رَجُلَانِ (dua orang lelaki telah datang).
2) Majazi
وَهُوَ مَا ثُنِّيَ بِأَلِفٍ وَنُوْنٍ فِيْ حَالَةِ الرَّفْعِ وَيَاءٍ
وَنُوْنٍ فِيْ حَالَتَيِ النَّصْبِ وَالْجَرِّ
Yaitu isim yang
menunjukkan arti dua dengan mendapatkan tambahan alif dan nun ketika rafa’, ya’
dan nun ketika nashob dan jer.
Contoh : اَلْقَمَرَانِ خُلِقَتَا لِلنَّاسِ (rembulan dan
mentari telah diciptakan untuk manusia)
Keterangan : lafadz اَلْقَمَرَانِ sebenarnya bukan isim
tatsniyyah, karena yang dimaksud bukan dua rembulan, melainkan bulan dan
matahari.
4.
Nun
وَاَمَّا النُّوْنُ فَتَكُوْنُ عَلَامَةً لِلرَّفْعِ فِي الْفِعْلِ الْمُضَارِعِ
اِذَااتَّصَلَ بِهِ ضَمِيْرُ تَثْنِيَّةٍ اَوْضَمِيْرُ جَمْعٍ اَوْضَمِيْرُ الْمُؤَنَّثَةِ
الْمُخَاطَبَةِ
Kalimah yang ketika rafa’ ditandai dengan nun adalah fi’il mudlori’ yang
bertemu dengan :
1)
Dlomir alif tatsniyyah
Contoh : يَضْرِبَانِ (dua orang lelaki akan / sedang
memukul)
2) Dlomir wawu
jamak
Contoh : يَضْرِبُوْنَ (beberapa lelaki akan / sedang
memukul)
3) Dlomir ya’
mu’annatsah muhothobah
Contoh : تَضْرِبِيْنَ (dia perempuan akan / sedang memukul)
Langganan:
Postingan (Atom)